Banyak penggemar durian menyebut durian Pontianak istimewa. Kalau sedang ada di kota ini sebaiknya buktikan kelezatan duriannya mumpung lagi musim.
Bulan Desember hingga Januari merupakan puncak musim buah di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Di sepanjang jalan kota yang dilintasi garis katulistiwa ini Anda akan menemui pedagang buah dalam gerobak dan mobil pick up. Dari langsat yang dijual Rp 20.000 per 3 kilogram, rambutan 3 ikat Rp 10.000 hingga durian beragam jenis.
Ada dua lokasi yang populer buat jajan durian, di sore hingga malam hari. Jalan Teuku Umar, di depan pasar Mawar atau di kawasan Sungai Jawi. Jika ingin duduk bersantai sambil menikmati durian langsung, sebaiknya datang ke Jalan Teuku Umar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Geliat Malam di Kota Pontianak |
![]() |
Saat senja menjelang, deretan tukan durian mulai memajang dagangannya. Memasang tenda dan menyusun meja kursi pendek di depannya. Jadi area ini memang ada tepat di pinggir jalan.
Di kawasan ini beragam jenis durian Kalimantan ditawarkan. Meskipun jenisnya tak bisa dipastikan. Jenis durian yang umum dijajakan durian Batang Tarang yang punya biji yang kecil dan daging tebal. Juga durian Balai Karangan yang terkenal dengan warna daging kuning agak kemerahan seperti tembaga.
Harga durian di tenda ini mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000. Tergantung besarnya durian. Selain itu banyak penjaja di kawasan ini menawarkan pekawai atau lai. Buah yang mirip dengan durian.
![]() |
Di tengah hujan rintik kami memilih singgah di salah satu tenda durian ini. Duduk di kursi plastik dengan meja rendah yang sudah ditaruh botol-botol air mineral dan tisu. Setelah memilih durian dan menawar dengan harga cocok durian langsung dibawa ke meja dan dibuka.
Durian jenis Balai Karangan yang wangi semerbak dibuka. Daging buahnya kuning pucat dengan daging agak lembek. Rasanya manis dominan pahit mirip durian Medan. Rupanya durian ini agak terlalu masak. Satu buah durian lain dengan kulit berwarna sedikit hiaju ternyata punya rasa yang mantap. Dagingnya tebal, dengan rasa manis yang kuat dengan sedikit semburat pahit. Creamy dan enak di lidah.
![]() |
Kami juga tertarik mencicipi buah pekawai atau buah lai. Buah ini persis durian dan dijajakan bersama durian. Ukuran tak terlalu besar, dengan duri yang lebih runcing dan rapat. Tetapi saat dipegang durinya tak terasa tajam. Ketika dibelah, tampak buah berwarna oranye cantik seperti kuning telur ayam kampung. Bentuk buah dan bijinya persis durian. Rasanya lembut dan sedikit manis.
Yang membedakan dengan durian, buah ini tak menebarkan aroma wangi tajam seperti durian, bahkan nyaris tak ada aromanya. Harga buah lai termasuk murah, mulai Rp 5.000 - Rp 10.000 tergantung ukurannya. Sedangkan buah durian berkisar Rp 10.000 hingga Rp 30.000. Untuk durian spesial dan durian jatuh harganya bisa mencapai Rp 100.000 per buah.
![]() |
Kecuali di Jl Teuku Umar dan Sungai Jawi, durian juga bisa didapat di Tanjung Raya, Jl, Imam Bonjol dan sepanjang Jl. Gajahmada. Kadangkala ada penjual durian jatuh dari hutam yang dijajakan dengan sepeda. Tentu saja harga dan kualitasnya harus dibuktikan sendiri.
Hutan di Kalimantan Barat memiliki beragam jenis durian yang unik dan langka. Umumnya punya bentuk tak berapa besar, dengan daging buah berwarna kuning, oranye hingga merah.
Beberapa jenis durian asli Kalbar bahkan sudah dipatenkan sebagai durian unggulan oleh Kementrian Pertanian. Misalnya saja durian Balening, Tembaga dari Kabupaten Sanggau Jemungko Kuning, Jarum Mas dari Kabupaten Kubu Raya dan Empakan dari Kapuas Hulu, serta durian Serumbut dan Slipi. Konon rasa dan aroma durian unggulan ini sangat istimewa.